Saat tiba nafas di ujung hela
Mata tinggi tak sanggup bicara
Mulut terkunci tanpa suara
Bila tiba saat berganti dunia
Alam yang sangat jauh berbeda
Siapkah kita menjawab semua
Pertanyaan
Bila nafas akhir berhenti sudah
Jatung hatipun tak berdaya
Hanya menangis tanpa suara
Mati tak bisa untuk kau hindari
Tak mungkin bisa engkau lari
Ajalmu pasti menghampiri
Mati tinggal menunggu saat nanti
Kemana kita bisa lari
Kita pastikan mengalami
Mati
Mati tak bisa untuk kau hindari
Tak mungkin bisa engkau lari
Ajalmu pasti menghampiri
Mati tinggal menunggu saat nanti
Kemana kita bisa lari
Kita pastikan mengalami
Mati
bicara elya : mati.. :")
Sunday, June 23, 2013
bila tiba
rasa qalby CintaElya at 9:06 AM 2 coretan hati
Monday, June 17, 2013
anatomi mukminah ;)
rasa qalby CintaElya at 8:17 AM 0 coretan hati
Friday, June 14, 2013
sunnah memakai selipar.
rasa qalby CintaElya at 2:16 AM 3 coretan hati
Labels: luv Islam abadan abada..~
Thursday, June 13, 2013
the 'i'
rasa qalby CintaElya at 2:21 PM 4 coretan hati
Labels: makna bg diriku...~
Tuesday, June 11, 2013
roket permulaan.
Assalamualaikum wa salam mahabbah..
pernah tengok roket naik?
waktu mana api roket tu paling marak dan besar?
masa nak berlepas je kan?
makin tinggi,makin kurang,makin kecil..akhirnya,sampailah ia ke planet Utopia mengikut kehendaknya..
Mujahadah pun macam tu
yang susah,
yang liat tu,
awal-awal je..
lepas tu insyaAllah semua ok je..yang penting ada kesungguhan..
bayangkan anda sekarang lepas solat zohor..lepas tu terfikir nak solat sunat ba'diah lepas zohor..dalam masa yang sama,bukan main rasa malas,susah,berat dan segala yang sewaktu dengannya..
tapi dengan segala rasa yang dihasut syaitan yang sentiasa cemburu tu,anda berjuang jugak untuk bangun dan angkat takbir..ok,adakah lepas tu anda tengah-tengah baca alFatihah,anda kata,
'eh eh,malas sangat ni..takpelah..lain kali pun boleh je solat sunat ni..'
dan anda terus meninggalkan sejadah hijau anda macam tu je?owhhh..keberangkalian insan nak buat macam ni tipis setipisnya kut..still,rasa segan pada Tuhan untuk buat macam ni ada lagi lah kan?insyaAllah.. ;)
jadi,bila dah mula angkat takbir,yang lain pun settle lah kan?
Struggle for the first step
jadi,anda dan saya yang sentiasa bercita-cita nak berjaya, kuatkanlah langkah pertama anda..macam solat tadi,bila dah kita berjuang betul-betul lawan nafsu pada awalnya,insyaAllah kita akan habiskan jugak solat tu walau macam mana pun..dengan izin dari Tuhan..
macam roket tadi..untuk merentas langit,untuk sampai ke bulan,untuk menggapai bintang..memang kita perlu usaha berganda pada awalnya..supaya mampu lonjakkan diri dari bumi terus terbang ke atas,dengan bantuan dari arRahman..
bak kata orang dulu-dulu,berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian..bersusah-susah dahulu,bersenang-senang kemudian..tak gitu? ^^
waLlahua'lam..
rasa qalby CintaElya at 1:50 AM 2 coretan hati
Labels: makna bg diriku...~
Sunday, June 9, 2013
kisah Wahsyi bin Harb, tombak menjadi saksi
Adakah sampai kepadamu penggalan hikayat Wahsyi bin Harb? Seorang budak yang dimiliki oleh pembesar Quraisy Jubair bin Muth’im. Oleh tuannya dan Hindun bin Utbah, ia dijanjikan kemerdekaan apabila berhasil membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib.
“Telah kutebus kemerdekaanku dengan membunuh bapa saudara Muhammad namun mengapa aku masih merasa sebagai seorang budak? Dimanakah kemerdekaan hakiki itu?”
Itulah tanya Wahsyi pada dirinya. Resah. Sempat ia menangis tetapi dia sendiri bingung tangis itu untuk apa. Serasa ada sebuah bongkahan batu besar yang mengganjal hatinya. Wahsyi menyadari dirinya tidak bahagia seperti yang diinginkannya walau ia telah merdeka.
Satu per satu sahabatnya ditemukan telah memeluk agama Muhammad. Ablah, sahabatnya yang juga budak Jubair bin Muth’im, membuatnya tak habis pikir bahwa Ablah bisa seteguh itu melewati masa-masa penyiksaan oleh tuannya.
Di kemudian hari didapati pula Suhail, sahabatnya telah mengimani agama Muhammad dan hijrah ke Tsaqif. Pun ada rasa cemburu ketika Rasulullah memuliakan Bilal dan berita mengejutkan lainnya seperti Khalid bin Walid serta Wishal seorang pelacur yang telah lebih dulu mengumumkan keislamannya.
Kecamuk dalam hatinya kian hebat. Pergolakan batin setelah perang Uhud itu justru melanda jiwa dan pikirannya. Kemerdekaan telah didapatkannya, namun ketenangan jiwa masih jauh dari dirinya. Akankah ia mengikuti agama tauhid ini? Dorongan hatinya mengatakan demikian. Perlahan ia menyadari, inilah pintu kebebasan sesungguhnya yang ia cari-cari. Kebenaran yang tak sanggup diingkarinya
Akhirnya Wahsyi melangkah menghadap Rasulullah dengan iman di dadanya. Seberkas cahaya Allah yang telah merasuk ke hati membuatnya yakin melawan segala ketakutan atas bayang-bayang masa lalu. Wahsyi telah berada dalam naungan Islam yang agung. Dia memilih agama tauhid ini mengikuti sisi hatinya yang fitrah. Dalam perang-perang melawan para pembangkang Islam, dia senantiasa turut serta dalam pasukan. Ya, menjadi mujahid adalah jalan hidupnya.
Namun keislamannya harus dibayar dengan suatu kerinduan yang sangat dalam kepada Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah memanggil memintanya menceritakan bagaimana ia membunuh orang terkasihnya, Hamzah bin Abdul Muthalib.
“Celakalah engkau, hai Wahsyi! Kumohon, palingkan wajahmu dariku!” Itulah pinta Rasul kepada Wahsyi. Rasul sadar dirinya tak pernah sanggup melihat wajah Wahsyi. Hatinya perih teringat sang paman. Rasul khawatir hal ini membuatnya membenci Wahsyi sebagai saudara yang seharusnya dapat diperlakukan seperti sahabat lainnya.
Inilah dakwah Rasulullah, beliau berdakwah bahkan kepada orang yang nyaris tak sanggup beliau maafkan kesalahannya. Sementara Wahsyi sebagai jundi yang taat menyadari posisinya. Tanpa banyak tanya, dia mematuhi perintah Rasullullah. Dengan kebeningan hati, ia sanggup menuruti perintah itu walaupun getir dan pahit.
Terbayang betapa remuk hatinya. Rasul enggan menatapnyaa. Wahsyi memilih duduk disudut mesjid agar Rasulullah tidak melihatnya ketika berkhutbah. Hatinya menangis, merindukan Rasulullah. Entah berapa lama Wahsyi menunggu panggilan kedua dari Rasul. Yang bisa ia lakukan hanya mencuri-curi pandang ke arah Rasulullah sambil berharap Rasul memanggilnya dan bersitatap dengannya.
Namun harapan itu tak kunjung terwujud sampai akhirnya ia mendengar berita wafatnya Rasulullah. Hatinya semakin remuk mengetahui kenyataan bahwa panggilan yang ditunggu sekian lama itupun akhirnya sungguh lenyap ditelan waktu.
Selepas wafatnya Rasul, Wahsyi terus berjuang bersama para sahabat melawan musuh-musuh Islam. Ia terus beramal dan suatu ketika pada perang Yamamah, Wahsyi berharap dapat nenebus kesalahannya dengan membunuh Musailamah si nabi palsu dengan tombak yang sama ia gunakan ketika menusuk Hamzah.
Saat tombaknya menusuk dada Musailamah hingga tersungkur roboh, ia langsung sujud syukur dengan mata mendanau. “Wahai Rasulullah, apakah sekarang aku sudah boleh menatapmu memelukmu?” Ya, kiranya lirih itu yang mengalir bersama air matanya.
Sungguh, mengingat kembali kisah Wahsyi ini pun membuat kita resah. Kisah taubat sebenar-benar taubat. Siapakah yang mampu menjamin taubat kita lebih baik darinya? Aah Rasulullah ijinkan kami menatapmu lamat-lamat disurga kelak..
sumber
rasa qalby CintaElya at 11:22 AM 4 coretan hati
Wednesday, June 5, 2013
kupu-kupu cinta
Pertemuan ini menjadi suatu berarti
bicara elya : tenang,damai..hadiah dari seorang ukhti yang ku segani..moga dia dirahmati..dan moga kita terus terbang tinggi menuju redha Ilahi..insyaAllah.. :')
rasa qalby CintaElya at 12:41 PM 0 coretan hati
Tuesday, June 4, 2013
.gift.
peluang baru,
untuk memperelokkan hati lebih baik dari yang dulu,
peluang bertaubat pada Yang Satu..
masa tak pernah menunggu,
jadi,apa lagi yang perlu kita tunggu?
astaghfiruLlah..
rasa qalby CintaElya at 12:16 PM 0 coretan hati
Labels: makna bg diriku...~
Monday, June 3, 2013
akhowat sayang..
buatmu si mawar agama.. |
rasa qalby CintaElya at 4:39 AM 0 coretan hati
Labels: hawa oh hawa...~, intisari qalbY...~